Palembang – Mulai dikenal masyarakat sebagai da’iyah, Hj. Yulfa CIndosari (46) tetap meluangkan waktunya untuk berdakwah di tengah amanah yang diembannya sebagai Anggota DPRD Kota Palembang dari Dapil III. Yulfa tidak pernah bermimpi dan berkeinginan untuk menjadi anggota dewan. Aktifitasnya di bidang politik bermula dari keterlibatannya dengan aktifitas pelayanan dan dakwah kepada masyarakat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Ketika dicalonkan oleh PKS sebagai calon anggota dewan, saya hanya berpikir bagaimana mendapatkan suara yang banyak untuk PKS. Saya mencoba terobosan-terobosan baru, silaturahim ke masyarakat, dan tetap melakukan dakwah serta pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Yulfa saat diwawancara disela-sela aktifitas ramadhannya (21/04/2021).
Proses terpilihnya perempuan kelahiran Baturaja ini sebagai anggota dewan tidaklah mudah. Terhitung lebih dari tiga periode Yulfa dicalonkan oleh PKS sebagai anggota dewan provinsi Sumsel tetapi belum berhasil mengantarkannya untuk duduk di kursi dewan. Di tahun 2019 PKS kemudian mencalonkannya kembali, kali ini sebagai calon anggota legislatif (caleg) Kota Palembang Dapil III yang meliputi kecamatan Ilir Timur I, Ilir Timur II, dan Ilir Timur III. Takdir Allah akhirnya memberikan kesempatan baginya untuk menjadi penyampai aspirasi masyarakat Ilir Timur.
“Tidak semua perempuan harus menjadi politisi karena memang menjadi politisi itu harus mempunyai karakter khas tertentu, terutama dalam pertarungan politik. Menjadi pejabat publik adalah takdir Allah, maka seharusnya dijalani dengan niat yang baik. Apapun amanah yang diberikan Allah, adalah jalan bagi kita untuk mencari ridho Allah swt. Jika Allah ridho maka semua jalan akan terbuka,” nasihat Yulfa.
Selain sebagai pendakwah dan politisi, Yulfa juga aktif dalam pemberdayaan ekonomi ibu-ibu majelis taklim. Aktifitas ini kemudian membuatnya dipercaya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Asosiasi Muslimah Pengusaha Indonesia (AMPI) Alisa Khadijah ICMI Sumsel yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Sebagai tokoh publik dengan jadwal aktifitas yang padat, Yulfa membagikan pengalaman bagaimana menyeimbangkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.
“Perempuan harus memahami perannya sebagai muslimah secara paripurna. Urusan domestik seperti kewajiban dengan suami dan anak-anak sebisa mungkin harus diselesaikan terlebih dahulu. Harus ada kompromi dalam keluarga agar semua kepentingan bisa disinergikan. Indikatornya adalah suami dan anak-anak ridho dan mengizinkan untuk beraktifitas di luar,” bebernya.
Berkaitan dengan hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, Yulfa memberikan tips bagi anak muda khususnya perempuan agar bisa memaksimalkan potensinya.
“Ya betul, setiap manusia memiliki potensi-potensi luar biasa yang Allah berikan. Potensi terbesar adalah potensi akal kita, kemudian ruh dan jasad. Jadi buat anak-anak muda milikilah suatu prinsip, baik dalam menuntut ilmu, maupun bergaul. Ada empat hal yang harus dimiliki, yang pertama yaitu kejujuran dalam bersikap, lalu kemauan untuk merubah diri sendiri ke arah yang lebih baik. Ketiga adalah kemauan untuk membuka diri dan keempat yaitu sebisanya tidak menolak amanah. Meskipun amanah itu sesuatu yang baru bagi kita. Amanah baru itu tantangan yang akan mengarahkan pada passion kita sebenarnya,” jelas ibu dari enam anak ini.
Yulfa menyampaikan harapannya bagi peran perempuan Indonesia. “Tidak semua perempuan memilih untuk mengambil dua peran yaitu domestik dan luar. Pahami dulu peran utama kita sebagai perempuan yaitu menyukseskan tugas kita di rumah tangga. Apa jadinya kita menjadi orang sukses, tapi anak tidak terperhatikan dengan baik,” ingatnya.
Di akhir wawancara, Yulfa berpesan untuk terus semangat dalam berjuang dan memperbaiki diri, karena tahapan demi tahapan harus dilalui agar menjadi kuat.
“Jadilah perempuan-perempuan yang tangguh karena perempuan itu istimewa. Tetap semangat dalam kondisi yang ada. Allah memberikan ujian agar kita terampil dan kuat dalam menghadapinya. Jika peran kita hanya domestik jangan berkecil hati. Hal itu tidak akan mengurangi pahala disisi Allah jika kita melaksanakannya dengan ikhlas,” pungkas Yulfa. (Ratna-RN)
*dikutip PKS Sumsel dari kulukilir.id